-->
我是专门收垃圾的! 在我的垃圾窝装满了许许多多的垃圾 每一个垃圾的背后都有一段故事。。。 若不嫌葬就捡来看看喽 ^^

Monday, March 17, 2008

Mencari Lokasi No. HP

Mencari Lokasi No. HP

Untuk melacak/mencari kerabat (suami, istri, anak, dll) dapat dilakukan
melalui satellite dengan syarat ada nomor hp-nya. Caranya sbb:

1. Buka internet dan browsing ke www.sat-gps-locate.com
2. Masukkan nomor hp (mis. 0816 1223 4556 masukkan menjadi 816 1223 4556).
3. Tunggu 1 menit, satellite akan melacak dimana posisi pemegang HP.
4. Akan diketahui kondisi orang yang kita cari.

Good luck and let me know the result....

Thursday, February 21, 2008

周杰倫親筆題詞謝歌迷


▲南京個唱外地歌迷搶票 周杰倫親筆題詞謝歌迷 “夫子廟十裡秦淮風光帶2008動感地帶周杰倫世界巡回演唱會南京站”將在2008年4月19日登六南京奧體中心體育場。最具有南京特色的城市文化經典牽手娛樂演唱會,這在演唱會歷史上實爲罕見。據知情人士透露,周董原定于過年期間來南京觀看最具秦淮特色的夫子廟花燈,但遺憾的是由于檔期問題,未能成形,計劃可能延後。近日周董除了忙于演唱會准備工作外,還代言了某線上遊戲,並特地進棚拍攝了一組新的宣傳曲。新專輯中的《無雙》成爲了該遊戲的主題曲,在MV中,周董化身趙雲,並先後嘗試了4種不同古裝造型,每套造型服價值10幾萬。披上層層戰袍、盔甲,加上古裝特殊發型,讓周董立刻英姿飒爽,一下子化身成馳騁沙場,攻城破敵的武將。周董感到滿意之余,也不忘自嘲:“因爲我眼睛小,扮起古裝真的頗有韻味,蠻有中國風的。” 周董如此喜愛新的戰甲造型,是否會用此替代之前的“紫鳳戰甲”成爲南京演唱會的開場服裝?這也讓南京演唱會更受期待。周董曾創作過諸如《布拉格廣場》、《伊斯坦堡》等以名勝爲題材的歌曲,眼下周董的第九張個人專輯已進入籌備階段,不知南京的古典風是否會激發周董的創作靈感,令周董編寫出一首最具古典中國風的新曲。
■網友稱周董最“表裡不一” 在“我最喜愛的春晚節目”評選活動即將揭曉之時,近日在國內某知名娛樂網站上網友對藝人進行了鼠年新一輪的另類評選,其中周董榜上有名,被網友評爲最“表裡不一”獎,理由有兩點。第一,網友認爲這位貌不驚人,出道時將鴨舌帽拉的很低蓋住臉的害羞大男孩不僅在短短七年裡掀起中國風,獨步樂壇,更以最快時間完成了唱而優則演,演而憂則導的藝人角色變換。平凡的外貌與驚人的才華“表裡不一”。第二,周董平時話不多,總是給人酷酷的感覺,但內心卻充滿溫情。對歌迷很關心,網友列舉了許多杰倫保護歌迷的感人言行。對朋友也很好,朋友有什麽事都是力挺到底。對家人更不用說,周董向來很“乖”,第二張專輯用了母親葉惠美命名,又先後寫了《爺爺泡的茶》、《外婆》、《聽媽媽的話》等親情歌曲。當問及《牛仔很忙》專輯中爲何缺乏親情歌曲時,周董也很無奈,“因爲之前已經寫了,爸爸、媽媽、爺爺、奶奶都寫了,已經沒的寫了”,周董說,“除非自己以後結婚生個小孩,那麽十年以後,會寫我的小孩。”
■大俠成電影億元俱樂部最年輕會員 親筆題寫真情祝福感謝歌迷 周董的《大灌籃》經過兩周的放映後,票房已突破1億,成爲中國內地第13部票房過億的電影。之前的12部電影分別爲《英雄》(電影版、美居版)、《十面埋伏》、《黃金甲》、《霍元甲》、《色•戒》、《天下無賊》、《功夫》、《無極》、《夜宴》、《集結號》、《投名狀》、《長江七號》。縱觀如上的12部電影,大多是大導演加大投資的組合,而周董憑著投資僅有1000萬美元的《大灌籃》突破億元大關,再次證明了周董過人的吸金力。更爲難能可貴的是,1979年出生的周董年僅29歲,至今只出演過四部電影,成爲了億元俱樂部最年輕的成員。這也堪稱2008年開年具有劃時代意義的事件:中生代偶像中誕生了唯一一名具有票房保證的人。 周董南京演唱會自開票以來,組委會票務熱線86666888一直收到衆多外地歌迷的咨詢與訂票電話。據了解,在江蘇與安徽兩省,周董的個人演唱會只有南京站一處,于是,蘇皖兩省的衆多歌迷趕來南京觀看周董的鼠年處子秀。不僅如此,隨著浙江溫州站與杭州站的延期,許多上海甚至浙江的歌迷選擇搶先來南京看演唱會。組委會的工作人員告訴記者,往年舉辦其他藝人的個唱時也會有外地的歌迷團前來購票,但是此次外地歌迷數量之多,團購規模之大,出票速度之快卻是從未有過的,周董的票房號召力之強可見一斑。歌迷的熱情感染了周董,周董專門給本報讀者送來了親筆題寫的新春祝福,感謝廣大歌迷對他的支持。

Saatnya Menjajal Pasar

Mulai sekarang, hafalkan baik-baik wajah dan nama mereka. Gampang kok, karena mereka akan selalu berdiri berjajar dengan urutan yang sama, mulai dari kiri namanya Spring, lalu Summer, terus Autumn, dan paling kanan adalah Winter. Jangan pernah tanyakan nama asli mereka karena mereka adalah Four Seasons.
Inilah fenomena terbaru industri musik
Tanah Air. Pada pandangan pertama, orang tak akan mengira grup vokal— atau lebih keren disebut boysband—ini berasal dari Jakarta. Mulai dari tampang, gaya, sampai bahasanya lebih mirip boysband asal Taiwan atau Hongkong.
Album perdana mereka, Tian Zi (Children of Heaven), yang diluncurkan akhir November 2007, berisi 10 lagu. Sembilan lagu berbahasa Mandarin dan satu lagu dalam bahasa Inggris. Tak ada satu pun lagu dalam bahasa Indonesia. ”Tetapi sebagian besar lagu Indonesia asli karena diciptakan, diaransemen, dan dimainkan oleh orang Indonesia semua,” tutur Spring.
Delapan lagu dalam album itu bahkan digubah sendiri oleh empat personel Four Seasons, mulai dari menulis lirik, melodi, sampai merancang koreografi yang tepat untuk setiap lagu. Sebagai gimmick penjualan, satu lagu yang dipopulerkan grup band Samsons, Kenangan Terindah, mereka nyanyikan lagi dalam bahasa Mandarin menjadi
berjudul Zui Mei Li De Hui Yi. ”Isinya tetap sama karena kami terjemahkan dari lagu aslinya dengan bantuan penulis lagu dari Taiwan, Leuis Hu,” kata Summer.
Pabrikasi
Yang menarik, Four Seasons menggunakan sistem pabrikasi hiburan, seperti yang dilakukan di Taiwan dan Korea. Artis atau entertainer tidak semata tumbuh dari minat dan bakat alam, tetapi sengaja dikonsep, dibentuk, dan dilatih (pendek kata, di-”manufaktur”) sejak awal untuk dijadikan superstar, bintang dunia hiburan.
Para personel Four Seasons memang memiliki minat dan bakat di dunia tarik suara. Ajang lomba menyanyi dan kompetisi karaoke mempertemukan empat anak muda tersebut, yang kemudian sepakat membentuk Four Seasons pada 14 Februari 2003. Sejak itu, mereka rutin mendapat job mengisi berbagai acara, mulai dari pesta ulang tahun, peluncuran produk baru, maupun kumpul-kumpul (gathering) perusahaan, yang dihadiri peminat lagu Mandarin. ”Tahun 2005 kami mulai menulis lagu sendiri dan bikin demo tape untuk dikirim ke label-label rekaman, tetapi belum berhasil,” ujar Autumn.
Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Universal Music Indonesia Daniel Tumiwa melihat boysband itu pertama kali pada 2006 dan langsung melihat peluang bisnis di situ. ”Pasar lagu berbahasa Mandarin belum ada yang menggarap dengan serius. Pasarnya memang segmented, tetapi ada dan besar potensinya. Waktu itu, setiap kali ada acara show di segmen itu, saya lihat penyanyinya Delon lagi, Delon lagi, he-he,” ungkap Daniel.
Dari segi album rekaman, pasar tersebut selama ini hanya diisi artis-artis Mandarin dari luar negeri, seperti Taiwan dan Hongkong. Daniel kemudian memiliki gagasan untuk menggarap Four Seasons secara lebih total.
Di bawah Mutant Tones Management, yang dimotori mantan anggota grup vokal ME Voices, Irvan Natadiningrat (irv nat), Four Seasons menjalani ”karantina” untuk menyiapkan mereka terjun ke dunia hiburan yang sesungguhnya. Mereka dikontrakkan rumah dan tinggal bersama di situ.
Dibentuk
Setiap hari mereka dilatih dan dibentuk secara intensif, mulai dari kebugaran tubuh, olah vokal, koreografi, make up dan cara berpakaian, hingga teknik sulap. Konsep dan citra Four Seasons pun diperkuat. Meski sejak awal berdiri mereka sudah memilih nama musim yang disesuaikan dengan karakter personal masing-masing, kini karakter itu diperkuat dengan rias wajah, tata rambut, dan pemilihan pakaian. Winter, misalnya, selalu tampil dengan ekspresi dingin, baju berwarna terang dan lembut, dan cat rambut beraksen terang.
Demi menjaga citra itu, mereka pun dilarang menyebutkan nama dan usia asli masing-masing. ”Kalau sampai lupa dan menyebut nama aslinya, setiap orang didenda Rp 5.000. Saya aja pernah kena denda, he-he-he,” ujar Daniel.
Setelah segala persiapan itu, mereka pun masuk ke dapur rekaman. Rekaman album perdana ini diproduksi oleh Mutant Tones dan didistribusikan oleh Universal Music Indonesia. ”Sejak dirilis sampai awal Februari ini, albumnya sudah laku 16.000 kopi dan sebagian besar dalam bentuk CD. Jumlah yang cukup besar untuk pasar segmented. Kami juga menjualnya di Malaysia, Singapura, dan Hongkong,” papar Daniel.
Pasar
Namun, imbuh Daniel, pasar sesungguhnya yang menjanjikan bagi Four Seasons saat ini adalah acara-acara show. Menurut dia, ada kebutuhan besar akan entertainer lokal yang bisa menyanyikan lagu Mandarin untuk mengisi pertunjukan di daerah- daerah yang mayoritas penduduknya Tionghoa. ”Di Jakarta, Four Seasons mungkin tidak dikenal jika show di Mal Pondok Indah atau Citos, tetapi di Mal Kelapa Gading dan Mal Puri Indah sambutannya gila!” ujarnya.
Hal yang sama juga dialami alumni kontes menyanyi Mandarin
Chen Sing di stasiun televisi Indosiar. Menurut Didien Pradoto, Produser Eksekutif Chen Sing, saat ini peserta yang sudah tereliminasi dari acara tersebut justru langsung kebanjiran order show. ”Kalau mereka tampil di mal-mal, sambutannya seperti sudah menjadi superstar, dan penontonnya enggak cuma orang Tionghoa,” ungkap Didien.
Dan, bukan tidak mungkin, dengan makin banyaknya pemain di segmen tersebut, lagu-lagu Mandarin akan diterima oleh kalangan yang lebih luas. ”Saya, sebagai orang Jawa, dulu kalau denger lagu-lagu Mandarin rasanya gimana gitu. Setelah saya di Chen Sing, saya baru sadar ternyata lagu-lagu Mandarin itu bagus-bagus dan syairnya indah- indah,” kata Didien.ternyata
lagu-lagu Mandarin itu bagus-bagus dan syairnya indah- indah,” kata Didien.